Karakteristik LSD ada 2 Macam, yaitu yang sensitif dengan
torsi dan yang sensitif dengan kecepatan. Sedangkan berdasarkan
mekanismenya, LSD terbagi lagi menjadi tiga macam, yaitu LSD dengan
Visco, LSD dengan Clutch dan LSD dengan Gearing/full mechanical.
1. Viscous LSD
LSD jenis ini terbilang cukup nyaman apabila dipergunakan untuk harian,
karena menggunakan sejenis fluida/oli, dimana pada saat salah satu roda
berputar berlebihan, oli akan mengental lalu menimbulkan efek mengunci
pada roda tersebut sehingga tenaga disalurkan ke roda lainnya.
Kelemahannya terletak pada kemampuan untuk menahan slip yang tidak
terlalu baik.
2. Clutched LSD
LSD tipe ini bereaksi terhadap torsi as kopel (penghubung mesin dengan
gardan). Semakin cepat perputarannya, maka semakin keras penekanan
kopling (clutch). Kemampuan untuk menahan slip terbilang cukup baik,
karena ketika melakukan oversteer, sistem ini bekerja pada torsi dan
kecepatan. Dan untuk drifting, LSD yang direkomendasikan adalah jenis
ini karena kemampuannya untuk men-sense torsi dan kecepatan.
Kelemahannya terletak pada maintenance-nya akibat kopling yang akan
cepat aus.
3. Geared LSD
LSD tipe ini sangat kuat untuk menahan slip dan free maintenance.
Walaupun kenyamanan berkurang cukup drastis, tetapi pengurangan/hambatan
ketenaga lumayan bagus. LSD tipe ini sangat bergantung pada torsi,
bukan kecepatan tiap as roda. Jadi dengan kata lain, LSD ini sangat
mumpuni ketika dipakai dipermukaan kering, tapi menjadi kebalikan ketika
dipakai dipermukaan licin. keunggulan Geared LSD yang tidak dimiliki
oleh Clutched LSD adalah bisa di pakai untuk mengatur torsi antara as
roda depan dan as roda belakang pada mobil-mobil 4WD.
Cara kerja sistem LSD
Berdasarkan status input torsinya, ada 3 jenis status LSD, yaitu Load,
No Load, dan Over Run. Dalam kondisi Load, maka kinerja kopling akan
sejajar dengan perputaran dari as kopel. Sedangkan pada kondisi No Load,
kinerja kopling akan diturunkan menjadi kopling statis. Sedangkan untuk
kondisi Over Run, kinerja kopling punya kelakuan khusus yang akan
cenderung kearah 1 way, 1.5 way atau 2 way.
LSD 1 Way direkomendasikan untuk kendaraan berpenggerak roda depan
(FWD) dan tergolong tipe LSD yang sangat aman, karena sistem ini bekerja
pada saat berakselerasi saja. Untuk LSD 2 Way, tipe ini
direkomendasikan bagi para Drifter. Dengan mempergunakan LSD tipe ini,
dapat membantu para drifter melakukan drifting dengan baik pada saat
menikung, karena sistemnya mampu bekerja pada saat akselerasi dan
deselerasi. Sedangkan untuk LSD 1.5 Way, sifatnya lebih cenderung
diantara ke-2 tipe LSD ini dimana pada jenis ini lebih kuat disektor
akselerasi daripada deselerasi.
penggunaan LSD membuat pegangan kemudi semakin stabil karena daya
yang dihasilkan mesin akan dibagi pada roda kiri dan kanan, Begitu juga
pembagian tenaga bagian depan dan belakang mobil. Hasilnya, respon
menjadi lebih baik sehingga membuat mobil tetap stabil sekalipun dipacu
zig zag. LSD juga mampu membuat mobil tetap terkendali sekalipun harus
melewati medan berlumpur atau bersalju. Untuk itulah, biasanya
mobil-mobil di Eropa dan Amerika untuk pabrikan standarnya sudah
mengaplikasikan parts LSD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar